XIAN LI, KITA TAK BISA BERJUMPA LAGI....[1]

'Jika ada nama seorang wanita yang sangat pilu terasa dalam lubuk hati, namamulah itu....'

Aku pertama kali berjumpa dengannya saat mentari baru saja muncul menghangatkan kota K di Jateng,
ia berjalan dengan anggun, wajahnya masih sangat muda dan sangat cantik luar biasa, aku tak bisa melupakan tatapan matanya, begitu hidup dan hangat...!
Sinar mentari diatas kepalanya memberi siluet yang sangat indah, aku menjadi terpana luar biasa....

Waktu terasa berhenti saat ia menatap mataku,
dan semua kecantikan artis ibu kota lewat olehnya...
Aku seorang pemuja wanita, telah sering melihat wanita yang jatuh cinta padaku, namun Xian Li ini berbeda, dia tampak sangat...innocent....!
langsung aku luluh dihadapannya...
Sampai ortunya bilang apa, aku tak tahu, karena pikiranku terfokus pada sosok bidadari yang duduk didepanku...

Malamnya, aku tak bisa tidur, wajah cantik Xian Li memenuhi pikiranku, namun selintas aku melihat, seperti ada misteri pada sinar matanya....
Aku ingat, mamahnya bilang :
"Xian Li buka salon di depan pasar,
kapan-kapan mampir nip..."
Aku mengangguk......

Seminggu itu, tidurku tak pulas, makan pun tak enak, wajah Xian Li terbayang terus, maka akupun berniat menemuinya di salonnya...
Siang itu aku mampir sendirian, hari minggu aku off...
Aku datang pkl 10.00, kuketuk pintu salon Xian Li......
Seorang wanita menyambutku, kupikir mungkin karyawatinya....

"Ada perlu apa Koh..?" tanyanya...

"Eh, saya mau potong rambut..." jawabku.....

"Silahkan duduk..." katanya......

"Ee...ciecienya ada...?" tanyaku....

"Ada..." jawab si mbak itu.....

"Eh, aku mau dipotong sama dia..." ujarku gugup....

"Oh iya, ntar saya panggil...."

Tak lama Xian Li keluar dari kamar....

"Oh...." katanya begitu melihatku...

"Hey...!" jawabku , mendadak hatiku riang....

"Mau potong rambut ya...?" tanya Xian Li...

"Iya..." jawabku.....

Kemudian aku duduk, dan Xian Li mulai memotong rambutku...

Beberapa kali aku mencuri pandang pada wajahnya yang tetap cantik....

Xian Li tahu aku sering menatapnya, tapi ia cuek saja.....

"Rame salonnya..?" tanyaku....

"Ya, lumayan..." jawabnya.....

Aku berusaha mencari bahan pembicaraan, namun konsentrasiku buyar saat tahu Xian Li berada sangat dekaqt denganku, aroma tubuhnya harum dan badannya langsing seperti gadis remaja..
Akhirnya aku hanya bisa terdiam...

Akhirnya selesai sudah ia memotong rambutku..
Dengan canggung aku berdiri dan membayar...

"Ee, kapan-kapan aku mampir lagi boleh..?" tanyaku...
Xian Li mengangguk dan tersenyum....
Aku sebenarnya ingin berlama-lama disitu, tapi tak punya alasan lagi..
Akhirnya aku pamit pulang....


[bersambung]


Komentar

Postingan populer dari blog ini