XIAN LI, SEBUAH MISTERI (2)
5 hari kemudian, pas kunjunganku ke kota K kembali, aku merenung, ingin memberikan sesuatu atau sebuah bingkisan, tanda bahwa aku peduli padanya...
Atau naksir..?
Aku tak tahu, namun bayangan wajah Xian Li selalu memenuhi benakku.. 
 Kecantikannya, kelembutannya saat ia bicara, tatapan matanya yang lugu seolah-olah berkata :
'Jangan sakiti aku'....
Tak pernah otakku tuk tidak memikirkannya senantiasa....
Waktu itu lagi musim buah salak, tanpa pikir panjang, aku membelinya 2 kg...
Kemudian aku beri tulisan :
'Ada kasih dalam buah ini'.....
Konyol sekali terlihatnya...
Tapi aku tak peduli..
Yang penting Xian Li tahu perasaanku....
Aku kanvas bersama driver n helper, setelah melewati salon Xian Li, kuminta mobil berhenti, terus aku suruh helper membawakan bingkisanku ke salon Xian Li..
Aku dan driverku menunggu di mobil dengan deg-degan...
Tak lama helperku, si Yoyo datang mendekat..
Aku tanya :
"Sudah Yo..?"
Yoyo mengangguk...
"Atos..." jawabnya...
"Bilang apa ciecienya?"
"Makasih, katanya..."
Aku merasa lega..
Mission accomplished...!
______________________________
Besoknya, diruteku ke kota P, sebelah kota K, saat itu pkl 11.00 pagi..
Saat aku mau masuk ke toko H, tanpa sadar aku melintaskan mataku ke jalan yang menikung disamping toko...
Tiba-tiba ada mobil L300 mini bus lewat di jalan itu, dan aku lihat Xian Li duduk di kursi penumpang di depan bersama seorang pria...
Aku hendak memanggilnya, dan aku yakin Xian Li pun melihat aku..
Namun, ia cuek saja, seolah-olah aku tak dilihatnya....!
Sejenak aku merasa ia menatapku, kemudian mengalihkan pandangan matanya kedepan...
Ia jelas melihatku, dan tahu aku hendak menyapanya..
Tapi mengapa ia cuek saja?
Sekejap, hatiku merasa perih dan pedih...
Mobil itupun berlalu diiringi tatapan mataku, sampai lenyap di keramaian..
Mau kemana ya, Xian Li?
Pikirku....
Sedetik naluriku berbisik tentang hal negatif terhadap Xian Li, tapi kubuang jauh-jauh pikiran itu...
__________________________
Minggu depannya, pas kunjunganku ke kota K kembali, iseng-iseng aku mampir ke sebuah toko elektronik yang letaknya tak jauh dari salon Xian Li , aku sudah mengenal cukup baik dengan pemilik tokonya, Edi, seorang pemuda hampir sebaya aku.
Ia jualan kaset audio, dan aku sudah beberapa kali membelinya..
Edi menyambutku dengan ramah dan kami terlibat pembicaraan yang akrab dan menyenangkan....
"Eh....aku lihat kamu sering mampir ke salon Xian Li..." katanya dengan pandangan mata penuh arti...
" Oh itu....
Iya, aku hanya potong rambut kok.."
Jawabku....
"Ach masa...
Potong rambut atau potong yang lain..?" godanya....
"Eee....emang kenapa ?" tanyaku...
"Apa kamu belum tahu..?"
tanya Edi lagi....
Aku makin bingung...
"Belum......" jawabku...
"Oh....
Xian Li itu........"
(bersambung)

Komentar

Postingan populer dari blog ini